Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran kondisi nomophobia pada siswa kelas XI SMK N 4 kota Semarang dari berbagai macam jurusan antara lain TKL, DPIB, TE, DKV, TO, Animasi, TM dengan menggunakan sampel penelitian sejumlah 599 siswa kelas XI SMK N 4 Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik penelitian non tes dengan instrumen skala nomophobia dengan berdasar pada empat kategori yaitu tidak dapat berkomunikasi, kehilangan keterhubungan, tidak dapat mengakses informasi, serta memberikan kenyamanan dengan empat kategori yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai peneliti menggunakan skala nomophobia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat nomophobia pada siswa dengan kategori tinggi  78% dengan jumlah siswa 470, kategori sedang 18% dengan jumlah siswa 107, dan kategori rendah 4% dengan jumlah siswa 22. hasil dari penelitian akan memberikan pemahaman bagi Guru BK mengenai perilaku Nomophobia yang terjadi pada remaja khususnya siswa kelas XI di SMK N 4 Semarang. Guru BK dapat memberikan perhatian yang lebih kepada siswa dengan memberikan layanan dasar meliputi layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok yang dapat menurunkan perilaku Nomophobia pada remaja. Jika layanan ini berjalan secara efektif maka dapat memberikan manfaat untuk membantu siswa mencapai tahap perkembangan secara optimal dan memandirikan siswa dalam berbagai bidang yang meliputi bidang Pribadi, Sosial, Belajar, serta bidang karir, yang sesuai dengan standar kompetensi peserta didik.

Keywords

Nomophobia, Telepon Pintar

Article Details

How to Cite
Eka Wahyu Andani, Yovitha Juliejantiningsih, & Hartoto Sutopo. (2024). Tingkat Nomophobia Siswa Kelas XI SMK N 4 Semarang. JCOSE Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 76-83. https://doi.org/10.24905/jcose.v6i1.158

References

  1. Aguilera-Manrique, G., Márquez-Hernández, V. V., Alcaraz-Córdoba, T., Granados-Gámez, G., Gutiérrez-Puertas, V., & Gutiérrez-Puertas, L. (2018). The relationship between nomophobia and the distraction associated with smartphone use among nursing students in their clinical practicum. PloS one, 13(8), e0202953.
  2. Agusta, D. (2016). Faktor-faktor resiko kecanduan menggunakan smartphone pada siswa di SMK Negeri 1 Kalasan Yogyakarta. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(3).
  3. Anggraeni, W. (2021). Hubungan Loneliness dan Kontrol Diri dengan Ketergantungan Smartphone pada Remaja. PSIKOVIDYA, 25(2), 99-108
  4. Bungin, B. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Kencana Prenada.
  5. Fadhilah, L., Hayati, EN, & Bashori, K. (2021). Nomophobia di kalangan remaja. Jurnal Diversita , 7 (1), 21-29. http://jurnal.ensiklopediaku.org
  6. Oulasvirta A., Rattenbury T., Ma L., & Raita E. (2012). Habits make smartphone use more pervasive. Pers. Ubiquitous Comput. 16 105– 114.
  7. Park, N., Kim, Y. C., Shon, H. Y., & Shim, H. (2013). Factors influencing smartphone use and dependency in South Korea. Computers in Human Behavior, 29(4), 1763-1770.
  8. Pavithra, M. B., Madhukumar, S., &Mahadeva, M. (2015). A study onnomophobia-mobile phone dependence, among students of a medical college in Bangalore. National Journal of Community Medicine, 6(3), 340- 344
  9. Pusparisa, Y. (2020). Pengguna Smartphone diperkirakan Mencapai 89% Populasi pada 2025. Databoks. Katadata. Co. Id. https://databoks. katadata. co. id/datapublish/2020/09/15/pengguna-smartphone-diperkirakan-mencapai-89-populasi-pada 2025.
  10. Rahayuningrum, D. C., & Sary, A. N. (2019). Studi Tingkat Kecemasan Remaja Terhadap NoMobile Phone (Nomophobia). Jurnal Keperawatan BSI, 7(1), 49–55.
  11. Ramaita, R., Armaita, A., & Vandelis, P. (2019). Hubungan ketergantungan smartphone dengan kecemasan (nomophobia). Jurnal Kesehatan, 10(2), 289846.
  12. Retalia, R., Soesilo, T. D., & Irawan, S. (2022). Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Interaksi Sosial Remaja. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 12(2), 139-149.
  13. Rodríguez-García, A. M., Moreno-Guerrero, A. J., & Lopez Belmonte, J. (2020). Nomophobia: An individual’s growing fear of being without a smartphone—a systematic literature review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(2), 580.
  14. Saputro, M. T. H., & Pratikto, H. (2023). Nomophobia pada mahasiswa generasi Z: Bagaimana peranan loneliness?. INNER: Journal of Psychological Research, 2(4), 671-678.
  15. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
  16. Warisyah, Y. (2019, June). Pentingnya “pendampingan dialogis” orang tua dalam penggunaan gadget pada anak usia dini. In Seminar Nasional Pendidikan 2015 (pp. 130-138).
  17. Widyastuti, D. A., & Muyana, S. (2018). Potret Nomophobia (No Mobile Phone Phobia) di Kalangan Remaja. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 62-71.
  18. Yildirim, C., & Correia, A. P. (2015b). Exploring the Dimensions of Nomophobia: Development and Validation of a Self-Reported Questionnaire. Computers in Human Behavior, 49, 130–137. https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.02.059