Main Article Content

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang upaya mengurangi nomophobia melalui konseling kelompok dengan pendekatan rational emotif behaviour therapy (REBT) teknik self management. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan konseling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat nomophobia siswa mengalami penurunan setelah layanan konseling kelompok dengan pendekatan rational emotif behaviour therapy (REBT) teknik self management. Untuk mengurangi nomophobia siswa guru BK akan melaksanakan tindak lanjut mengenai konseling kelompok pendekatan rational emotif behaviour therapy (REBT) teknik self management, terutama pada aspek tidak dapat informasi karena pada aspek tersebut mengalami penurunan paling sedikit dibandingkan aspek yang lain. Bagi peneliti lain apabila menggunakan variabel nomophobia lebih difokuskan pada aspek tidak dapat informasi karena aspek tersebut mengalami penuruna yang paling sedikit. Hal tersebut karena banyak siswa yang menganggap bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dan merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.

Article Details

How to Cite
Dewi Sartika, Dody Hartanto, Mufied Fauziah, & Kuswindarti. (2022). UPAYA MENGURANGI NOMOPHOBIA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF BEHAVIOUR THERAPY (REBT) TEKNIK SELF MANAGEMENT. JCOSE Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(2), 77-86. https://doi.org/10.24905/jcose.v4i2.97

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Arikunto, Suharsimi. 2019. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
  3. Dasiroh Umi, Dkk. 2016. Fenomena Nomophobia Di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Kualitatif Mahasiswa Univeritas Riau). Riau. Medium Volume 6 No 1
  4. Prayitno dan Amti, Erman. 2017. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
  5. Hardianti, F. (2016). Komunikasi Interpersonal Penderita Nomophobia dalam Menjalin Hubungan Persahabatan (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Riau). Jom Fisip Vol.3 No.2: 1-14.
  6. Kurnanto, M, Edy. 2018. Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta
  7. Latipun. 2017. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press
  8. Lioni T, Dkk. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Peserta Didik Terhadap Interaksi Sosial. Lampung. Jurnal
  9. Muyana Siti, dkk. 2017. Nomophobia (No-Mobile Phone Phobia) Penyakit Remaja Masa Kini. Jogjakarta. Jurnal Fokus Konseling, 4(1) 62-71
  10. Nursalim. 2018. Strategi & Intervensi Konseling. Jakarta. Akademia permata
  11. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  12. Sukardi, Dewa Ketut. 2018. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
  13. Tiara Asih, Ajeng dan Fauziah, Nailul. 2017. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecemasan Jauh Dari gawai (Nomophobia) Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Diponegoro Semarang. Semarang. Jurnal Empati, April 2017 Volume 6 (Nomor 2), halaman 15 - 20
  14. Tohirin. 2017. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  15. Watie, Errika. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. Semarang. THE MESSENGER, Volume III, Nomor 1, Edisi Juli 2011
  16. Wibowo, Mungin Eddy. 2019. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press
  17. Winkel, W.S., dan Hastuti, Sri, 2016. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Baru
  18. Yildirim, C. (2018). Exploring the dimensions of nomophobia:Developing and validating a questionnaire using mixed methods research. Graduate Theses and Dissertations, 14005. IOWA State University.